Rabu, 06 Februari 2013

Melihat Barongsai


Hari Sabtu  aku pergi  ke Grand Indonesia bersama abah, mamih, kakak,dan  eyang putri. Di sana  ada  pertunjukan Barongsai  dan  air mancur menari.  Sebenarnya  aku takut melihat Barongsai tapi aku juga penasaran ingin  melihatnya. Aku melihat pertujukan tersebut dari lantai atas.
Sebelum pertunjukan Barongsai dimulai aku melihat pertunjukan air mancur yang bisa menari mengikuti  irama musik dengan lampu yang berwarna-warni. Sungguh indah sekali pertunjukan air mancur menari itu. Banyak orang yang menonton. Aku sangat senang melihatnya.
Setelah pertunjukan air mancur menari selesai pertunjukan Barongsai pun dimulai. Pertama-tama keluar iringan para penari disertai suara musik  yang keras. Sambil  berkeliling mengitari penonton para penari membagikan amplop merah yang disebut juga Angpau kepada penonton. Seiring dengan bertambah kerasnya suara alunan musik  munculah Barongsai kuning dari sisi kiri. Aku sangat kaget dan senang karena Barongsai  yang aku tunggu sudah muncul. Ternyata tidak hanya satu Barongsai tetapi ada tiga  lagi Barongsai yang menari. Ada Barongsai berwarna merah, putih dan abu-abu. Mereka menari dengan sangat lincah dan lucu. Ada yang menggerakan ekornya, ada yang menggelengkan kepalanya dan ada yang mengedipkan matanya. Bahkan ada yang berloncatan di atas tiang. Sungguh hebat atraksi Barongsai tersebut. Mereka menari di atas tiang sambil bergantian dan para penonton pun berlomba-lomba memasukan amplop merah ke dalam mulut Barongsai tersebut. Tidak terasa pertunjukan Barongsai sudah hampir selesai. Aku merasa sangat bahagia karena dapat melihat atraksi Barongsai yang sangat bagus itu. Aku pun bersiap-siap pulang ke rumah.     

Bermain di Taman Tanjung




 Pada hari  Minggu aku pergi  ke  taman Tanjung  bersama abah, mamih  dan kakak. Disana  banyak  pohon  yang  rindang dan bunga kamboja.  Aku duduk di rumput yang hijau.  Daun-daun dan ranting kering  yang  berserakan di sapu oleh  petugas kebersihan.  Udaranya segar  dan  sejuk. Banyak kupu - kupu  yang  berterbangan dan  burung - burung  berkicau. 
 Kakak  bermain  sepeda, abah  sedang  memoto dan  mamih  berjalan-jalan.  Aku  melihat  tukang bubur.  Perutku  terasa  lapar. Aku ingin  membeli  bubur.


 Kemudian  aku  meminta  mamih  membeli  bubur. Setelah  puas  bermain  di  taman  Tanjung  kami  bersiap-siap  pulang.

Minggu, 30 Desember 2012

Futsal Bareng Komunitas Polaris





Futsal Bareng Komunitas Polaris

Alhamdulilah setelah beberapkali merencanakan kegiatan bersama pak Taufik , akhirnya terlaksananya juga minggu 30 Desember 2012 di lapangan futsal Tibi – Pasar minggu.” Futsal bareng komunitas Polaris”, mudah mudahan di komunitas ini bisa berkembang menjadi wadah silahturahhim, dan sharing para parents yang memilki kesamaan didalam membimbing putra/putrinya yang special dengan kebersamaan semua keluarga.

Futsal bareng ini diikuti oleh 6 keluarga ,  Kay ( Bapak Nanang , Ibu Christine dan kaka Zoe), Panji (Bpk. Rully dan ibu Mira dan kaka kaya), Nanda( bpk. Alfian dan ibu maulina serta adik Jati dan Bimo), Harris (Bpk. Hendro dan ibu Lisa), Kemal ( Nama bpk dan ibu belum tertulis) dan Tentunya Ocha, Mara, Abah dan Amih. Dari Polaris, Pak Taufik mengajak Tia (Irgi ) dan Om Rio .



Seru ! Ocha, Mara,  sangat antusias…meski merasa kepanasan Ocha dibantu kaka Mara mau mengikuti acara meski beberapakali  meminta time out untuk minum karena kehausan.

Dimulai dengan pemanasan ; melempar dan menggiring bola dibantu oleh para keluarganya masing masing semua merasa happy. Juga ketika pertandingan dilaksanakan ….semua ikut heboh menyemangati anaknya masing masing…..Ocha smangat sekali sampai memasukkan 5 buah GOL !! Luar biasa…. Banyak kemajuan Ocha didalam menggunakan kakinya untuk menendang bola, meski kaki kiri sangat lemah , posisi menendang  masih terlihat kaku, masih perlu berlatih supaya kestabilannya bisa terjaga dengan baik.Demikian pula dengan emosinya, masih terlihat marah ketika team lain bisa memasukkan gol ke kandangnya bahkan sambil memegang stiker namanya didada (ocha tidak ingin namanya terjatuh ) Ocha langsung menyerang tanpa memberikan operan kepada temannya Ocha langsung menggiring bola ke depan gawang lawan. Hahahaha……………..Seru….
Hanya ada beberapa anak yang dipertengahan acara terlihat lemas atau konsentrasinya sudah terganggu sehingga tidak bisa melanjutkan permainannya. Mungkin di Next event anak-anak yg cenderung panas cepat bisa dating agak sedikit terlambat sehingga tidak loyo duluan.

Di acara Review…semua berharap ada lagi event-event selanjutnya supaya bisa bertemu dan bermain lagi bersama anak anaknya yg tercinta.

Rabu, 10 Oktober 2012

Review Perkembangan Ocha 2012




REVIEW OCHA
28 September 2012
---------------------------------------------------------

Tanggal 13 September 2012 Dypa Sochana Marta atau Ocha Genap 8th .  Banyak kemajuan yang  telah dicapai baik dari sisi pembentukan perilaku maupun akademis yang tentunya harus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Alhamdulilah, tidak banyak kendala yang dihadapi ketika Ocha diharuskan untuk duduk tertib di dalam kelas  sejak pagi hari sampai  siang hari. “Aspek Imitasi “ betul - betul terlihat  bahwa dia mengikuti peraturan di kelas dengan teman-temannya yang lain ketika harus duduk tertib dan menyimak pelajaran.

Saat ini Ocha telah duduk di kelas dua Orbit, setelah satu tahun menempuh kelas satu di Sekolah Tunas Indonesia Bintaro bersama miss Shely yang cukup sabar dan komunikatif dalam membimbing Ocha sehingga Ocha tidak mengalami kesulitan baik ketika proses pembelajaran berlangsung maupun pada saat ujian kenaikan kelas.

Pada bulan Juni 2012 Ocha  dinyatakan naik kelas ke kelas dua Orbit. Ada sedikit perasaan was - was mengingat  banyak hal yang harus dipelajari  dan kenaikan kelas berarti meningkatnya pembelajaran dan pemahaman di bidang akademis yang harus juga didukung dengan peningkatan perilaku anak.
 
Untuk mengetahui perkembangan kondisi Ocha ,  maka dibuatkan pengamatan dan penilaian kondisi Ocha di rumah dan di sekolah  berkordinasi dan berkonsultasi dengan pak Yuda selaku Kepala sekolah LSD  sehingga hasil pengamatan dan diskusi ini  dapat berguna untuk mengukur kemajuan dan peningkatkan proses pembelajaran baik dari sisi akademis maupun perilaku non  akandemis.





Berikut beberapa pertanyaan yang akan menjadi bahan diskusi :

  1. Target LSD untuk bidang akademis dan non akademis (perilaku),  khusus untuk anak kelas dua Orbit.
  2. Dengan fasilitas pendukung yang ada dan cukup baik bagaimana  peran sekolah dan orang tua  untuk mengoptimalisasikan keberhasilan program anak ABKnya masing - masing  ?
  3. Bagaimana peran orang tua untuk menyeimbangkan kondisi  pembelajaran di sekolah (di kelas / akademis dan LSD)  dengan dirumah?
  4. Apakah pihak sekolah khususnya LSD bisa membantu untuk menggali potensi dan bakat anak sehingga pihak orang tua bisa mengarahkan anak untuk mempunyai kemampuan di bidang yang lain / non akademis yang dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kemampuan anak sesuai dengan keinginannya.




Hasil pengamatan di Rumah :
Dilakukan oleh Abah dan Amih, dari perilaku dan proses belajar. 
A. Akademis
 Cara pengajaran beberapa mata pelajaran  seperti :
Science, CME, Social, Agama (harus ada praktek langsung agar lebih mengerti ).
-  Mandarin (harus ada buku cetaknya).
-  Olahraga :
Harus lebih bervariasi dan ada ada tahapannya misalnya :  cara lari yang benar, cara lempar bola dan tangkap bola yang benar sekaligus melatih motorik kasarnya.

B. Perilaku
o   Positif
§  Ada keteraturan / kedisiplinan.
§  Keinginan untuk mengerjakan tugas –tugas yang diberikan.
§  Perbendaharaan kata sudah lebih banyak.
§  Interaksi antar teman orbit sudah lebih baik (80% bermain bersama teman).
o   Negatif
§  Masih sering menangis.
§  Kecemasan yang berlebihan.
§  Keenganan untuk bergabung dengan teman regular.
§  Perlu adanya aktivitas yang lebih intens dengan regular.


LSD ( Learning Support Divisions)
Via Pak Yudha selaku principal LSD dan pak Tedja Selaku walikelas 2 Orbit
Hasil dari pengamatan  :
Positif :
-         Sisi akademis:
-  Bisa mengikuti pelajaran dengan sangat baik.
-  Mengikuti aturan sekolah dan kelas.
-  Dapat bersosialisasi dengan teman kelas orbit.
-         Sisi perilaku
-  Mengikuti aturan LSD.
-  Dapat menyelesaikan  tugas dengan baik.
Negatif :
-         Sisi akademis :
-  Masih dalam proses penghapalan bukan pengertian.

-         Sisi perilaku:
-  Suka menangis dikarenakan ingin selalu menjadi yang urutan yang paling pertama. Semangat ingin yang pertama terlalu berlebihan.
Pengamatan :
-   Bahwa adanya keterlambatan pembentukan struktrur bahasa  difase 0-5
tahun.
-  Belum adanya  tanggung jawab dan komitmen dalam melaksanaan tugas yang diberikan sehingga  menyebabkan rasa cemas yang  tinggi.

Salah satu metoda yang dapat  digunakan adalah  Maternal Reflective Methods  














KESIMPULAN -----------------------------

Dua hal yang saat ini yang masih menjadi kendala buat Ocha adalah:
1   A. Struktur Bahasa

a.     Atensi Konsentrasi,
                  - Disebabkan ketidakjelasan penyampaian / tidak ada yang menjelaskan.
-->khusus anak ABK harus diulang dan dijelaskan secara terperinci.
              -  Tidak ada role model tentang cara berkomunikasi yang baik à  dibutuhkan  lawan bicara yang dapat berbicara sesuai minatnya.

b.     Tekanan ketidaknyamanan à Proses belajar dalam konsep bermain

§  Solusinya :
Melatih percakapan tentang kegiatan harian di rumah, misalnya :
o   Persiapan  mandi dan pelaksanaan mandi.  Dimulai dari peralatan untuk mandi, cara mandi  dll.
o   Persiapan tidur, persiapan untuk pergi ke sekolah dll.

   B. Kontrol Emosi
Kecemasan yang berlebihan  yang mengakibatkan :
                   i.      Gangguan konsentrasi.
                   ii.      Kegagalan dalam menyelesaikan persoalan.
                   iii.      Kreatifitas menurun.

§  Solusinya :
o   Diperkenalkan kepada komunitas komunitas baru misalnya, ikut dalam group sepak bola, mengaji, tenis dll. Penekanan pada adanya aturan, antrian dan berkomunikasi dengan teman .
o   Adanya aktifitas bersama komunitas diharapkan timbulnya aspek imitasi.
o   Adanya tugas yang terjadwal di rumah, yang dilaporkan kepada pihak LSD  :
ü Jadwal shalat.
ü Jadwal minum susu dan makan sayur .
ü Aktifitas / tugas  dirumah ( merapihkan tempat tidur, menyiapkan buku sekolah, belajar, dll).
o   Mengurangi permainan / games, penekanan pada konsep menang - kalah harus dikurangi.
o   Punishment  diberikan hanya pada kondisi tertentu. Jadi tidak disebutkan dihukum tetapi lebih ke belajar menghitung 1-50.

§  Untuk pengamatan atas potensi bakat dan kreatifitas bentuknya adalah :

o   Physic
o   Art
o   Science
o   Leadership
o   Entrepreneurship
-         Untuk physic, art dan science bisa diperoleh di sekolah tetapi untuk leadership dan entrepreneurship harus dicari di luar sekolah. 

Rabu, 30 November 2011

Khitanan Ocha


Khitanan Ocha
November 2011


Tujuh tahun Ocha berumur saat ini, dan sudah saatnya Ocha melakukan khitan seperti anak-anak seusia nya yang beragama Islam, inilah suatu waktu yang menjadi tanda bahwa Ocha sudah besar  dan setelah itu wajib hukumnya untuk melaksanakan rukun Islam sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah SWT.

Dengan kondisi Ocha saat ini memang tidak mudah untuk memilih metoda apa yang tepat dan dimana Ocha akan di khitan, begitu banyak keraguan dan pertanyaan yang ada dalam pikiran kami.
Berbekal browsing ke  beberapa tempat utk khitan seperti www.rumahsunat.com , www.rumahkhitan.com  dan beberapa klinik yang memang menangani anak autis untuk di khitan juga berkonsultasi dengan terapis favorit Ocha, Om Taufik Hidayat ( Polaris Therapis) dan juga membaca jurnal dan review / postingan-postingan di berbagai blog para parents anak special, kami  membandingkan metode, proses, lokasi, biaya dan cara penanganan pasca khitan akhirnya kami memutuskan untuk berkonsultasi dengan Prof.Darmawan Sp.Bedah di RSPI.  Dokter yang juga mengkhitan putera dari teman kami Adi dan Vivi. (Kami sempat bertemu ketika mereka baru saja selesai  mengkhitankan putranya beberapa waktu lalu, dimana ekspresi yang tenang dan santai dari wajah puteranya membuat kami bertanya dengan dokter siapa dan metode apa yang digunakan ).
Hasil dari konsultasi dengan Prof. Darmawan Sp.Bedah ini, membuat kami merasa yakin apalagi sang dokter mengatakan memang mempunyai proses yang khusus ketika menangani anak autis , baik dari proses pembiusannya yang menggunakan balon bius yang menarik buat anak, juga dosis obat bius  yang terukur mengingat perbedaan tingkat ketahanan tubuh  tiap anak memang berbeda dan juga kamar yang akan digunakan adalah kamar operasi bukan kamar praktek biasa (untuk  khitan yang sifatnya umum khitan dilakukan di kamar praktek) dan juga proses pasca khitan yang sangat sederhana  untuk Ocha. Yang sempat menjadi keraguan kami hanyalah  masalah harga  yang hampir seharga biaya proses melahirkan di RS umum , Total biaya yang harus kami keluarkan adalah sekitar 7 juta rupiah.  
Namun berdasarkan  diskusi dan dan doa yang kami lakukan ,  disamping secara  lokasi Ocha sudah sangat familiar sekali ( ini point yang sangat penting)  kami memutuskan untuk khitan di RSPI bersama dokter Darmawan pada tanggal  November 2011 pukul 07.00 WIB.


Di hari yang sudah direncanakan, sekitar pukul 04.45 WIB, kami sudah membangunkan Ocha, dan mengajak untuk Sholat Shubuh berjamaah seraya memohon doa untuk proses kelancaran khitan Ocha  yang akan dilaksanakan pada jam 7 pagi. Setelah berdoa  dan membersihkan badan (dilap saja) kami pun berangkat bertiga, Abah, Amih dan Ocha menuju RSPI.
Pukul 06.00 WIB Ocha masuk ke ruang operasi , dia melihat dokter yang sudah dikenalnya dan suster yang ramah yang mengijinkan membawa Nitendo-DSnya membuat Ocha merasa tenang dan yakin. Sebelum abah meninggalkan Ocha di ruang operasi abah mencium Ocha dan membisikan untuk bersama-sama melafalkan ” Bismillahirahhmannirrahim dan membacakan niat bahwa Ocha melakukan khitan karena Allah SWT”. Terus terang ini merupakan hal yang mengharukan sekaligus membanggakan buat kami sekeluarga, Ocha kecil kami masuk ke ruang operasi dengan tenang sambil tersenyum dan memandang kepada kami seolah mengatakan “ tenang Abah, tenang Amih, Ocha akan baik- baik saja”. Tidak terasa air mata saya menetes melihat  situasi ini. Ada sedikit rasa kekhawatiran dan rasa bangga, semua bercampur aduk dalam hati ini.

Sudah satu jam waktu berlalu operasi dilakukan dan kami merasa dag dig dug gak karuan , Amih menghilangkan stressnya dengan Blackberry messangernya,  sedangkan Abah  sibuk dengan kamera PEN yang sengaja di beli untuk acara khusus ini. Entah objek apa yang di photo yang jelas dinding dan kulit sofa pun jadi a untuk menutupi rasa kegalauan ini.
Akhirnya  setelah menunggu 1 jam, yang ditunggu tunggu keluar, Suster yg membawanya masuk,  keluar sambil tersenyum , mengatakan prosesnya berjalan lancar dan Ocha sedang setengah tertidur di ranjang pintu keluar kamar operasi siap untuk dibangunkan dan dibawa pulang.
Terlihat kedinginan dan setengah teller Ocha minta pulang dan ingin bermain    Nitendonya, tidak terlihat dia ketakutan bahkan kesakitan, semua terlihat biasa saja.
Ditemani bude Evie yang belakangan datang dan Mba Putu , Teman Kecil Abah yang sekarang bekerja di RSPI, kami pun menebus obat dan langsung pulang ke rumah Sebuku. 
Alhamduliah lega rasanya seperti melepaskan beban yang berat dan penantian yang panjang…yaa pastinya rasa ini pasti juga dirasakan sebagai orang tua yang mempunyai anak laki laki pertama dan ber predikat anak special . Semua terbayar dengan melihat Ocha pulang dengan wajah yang tersenyum bahagia disambut oleh sang kakak cantiknya Damara lengkap dengan hadiahnya WII merah Mario Bross, seperti yang diinginkannya.Oh yaa, memang WII merah ini adalah impiannya dan syarat memilikinya memang harus disunat seperti yg sekarang sudah dijalankannya.

Merayakan khitan Ocha memang kita rencanakan tidak berlebihan , cukup saudara dan tetangga terdekat saja yg kita kirimkan nasi kuning berkat, sekaligus minta doanya agar kesembuhan dan niat suci kami bisa di ijabah oleh Allah SWT. Selamatan kecil ini, dihadiri oleh Eyang Kakung, Eyang Putri yang khusus datang dari Lampung , Ninin yang datang dari Bogor, Bude, Pakde, Mba Alma dan  juga  Wa Arief dari Serpong beserta Wa Dewi, Ka Darin dan Zaki.


Terima Kasih ya Allah atas kelancaran, kemudahan dan Nikmat yang diberikan , mudah2an ketaqwaan kami atas proses khitan  Ocha ini membuat  kami sekeluarga lebih beriman dan khususnya buat Ocha menjadi lebih giat dalam sholat, mengaji dan berdoa, seperti yang selalu di ucapkan dan diingatkan oleh Almarhum Kiki tercinta, AMIN YARRABBALALAMIN.










Senin, 07 Maret 2011

Re- POST Putera Kembara 2007

Salam kenal dari Ibu Sintia Marta
07/13/2007

----- Original Message -----
From: Sintia Marta
To: peduli-autis Puterakembara
Subject: [Puterakembara] Salam Kenal

Dear Ibu Lenny, dan rekan millis semua.

Senang, kaget dan terharu melihat semua kabar yang ada disini. Maklum sudah hampir setahun rasanya kami diliputi rasa gundah mengenai kondisi anak kedua kami tercinta "Dypa Sochana Marta" kami panggil Ocha, berusia 2th 9bln, yang sampai saat ini belum bisa berbicara.

Ada rasa berharap ketika, membaca artikel rekan millis ttg putra-putri nya yang mengalami kemajuan yang sangat luar biasa, juga ada rasa was-was saat membaca bagi yang belum juga mengalami kemajuan bahkan rasa duka yg mendalam tentang kepergian Alif dan Jonnah. "Semoga Allah SWT menempatkan keduanya didalam istana surga yang terindah, dan buat keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kekuatan dan keikhlasan ".Amin.

Saya dan suami, ingin sekali bergabung bersama rekan millis yang tentunya mempunyai pengalaman yang sangat beragam dalam mengisi hari-hari bersama putra-putri tercinta, yang bisa menjadikan bekal untuk kami didalam membimbing Ocha tersayang.

Ocha, adalah putera kami yang kedua setelah kami memiliki sang kakak "Mara" puteri kami yang berusia 4th 3bln. Terus terang tidak ada perasaan dan kejadian yang aneh sejak Ocha masih dalam kandungan sampai usia 1,5th.Menginjak usia 1,8th kami mulai curiga mengenai perkembangannya.Ocha tidak menegok ketika dipanggil namanya, pandangannya pun sering tidak fokus ke satu tujuan.Kami pun mencari informasi, dari internet, buku maupun teman-teman.Saran dari teman untuk terapi wicara segera kami lakukan, kami pun segera mendaftarkan Ocha ke sekolah terapi.

Alhamdullilah kondisi Ocha sekarang sudah lebih baik, diusia saat ini dia sudah menengok ketika dipanggil namanya, bisa melakukan perintah sederhana seperti ,menutup pintu, ambil susu, mengambil barang dan bermain puzzle (16pieces) bahkan untuk mencium dan memeluk kami semua.Tapi yang membuat kami sedih Ocha belum bisa bicara, hanya kata-kata yg tidak jelas yang dia ucapkan, meski terapisnya selau bilang ada kata yang diucapkan ketika didalam ruangannya.

Sekarang ini Ocha masih terapi SI, wicara dan Okupasi dibeberapa tempat, kami pun rajin mengajaknya naik kuda dan berenang diakhir pekan. (Saya melihat di tv ttg terapi kuda utkanak autis).
Seperti rekan millis yang lain sayapun merasa yakin Ocha tersayang akan bisa bicara dan bisa seperti anak normal yang lain, dan dengan ditunjukkannya millis ini kepada kami adalah salah satu petunjuk Allah SWT untuk bisa membimbing,mengajarkan dan merawat Ocha menjadi lebih baik lagi Amin.

Salam
Mama Ocha

Jumat, 04 Februari 2011

Barongsai

Minggu minggu terahir ini Ocha antusias sekali terhadap Barongsai. Awalnya wa Teteh yang memberikan mainannya ketika kita akan pulang setelah  bertahun baruan di Pontianak.

Wow, pertama melihat di youtube:http://www.youtube.com/watch?v=WFoi6pkC6RI
Ocha langsung melompat kebelakang ketakutan tetapi sambil pelan pelan mengintip penasaran. Dia sangat penasaran tetapi tidak mau melihat secara berhadapan meskipun itu hanya di sebuah laptop.
Kebetulan minggu  ini kita sedang merayakan Imlek, mudah mudahan Ocha bisa menontonnya....