REVIEW OCHA
28 September 2012
---------------------------------------------------------
Tanggal 13 September 2012 Dypa Sochana
Marta atau Ocha Genap 8th . Banyak
kemajuan yang telah dicapai baik dari
sisi pembentukan perilaku maupun akademis yang tentunya harus dipertahankan
bahkan ditingkatkan. Alhamdulilah, tidak banyak kendala yang dihadapi ketika
Ocha diharuskan untuk duduk tertib di dalam kelas sejak pagi hari sampai siang hari. “Aspek Imitasi “ betul - betul
terlihat bahwa dia mengikuti peraturan
di kelas dengan teman-temannya yang lain ketika harus duduk tertib dan menyimak
pelajaran.
Saat ini Ocha telah duduk di kelas dua
Orbit, setelah satu tahun menempuh kelas satu di Sekolah Tunas Indonesia Bintaro
bersama miss Shely yang cukup sabar dan komunikatif dalam membimbing Ocha sehingga
Ocha tidak mengalami kesulitan baik ketika proses pembelajaran berlangsung
maupun pada saat ujian kenaikan kelas.
Pada bulan Juni 2012 Ocha dinyatakan naik kelas ke kelas dua Orbit. Ada
sedikit perasaan was - was mengingat
banyak hal yang harus dipelajari
dan kenaikan kelas berarti meningkatnya pembelajaran dan pemahaman di
bidang akademis yang harus juga didukung dengan peningkatan perilaku anak.
Untuk mengetahui perkembangan kondisi
Ocha , maka dibuatkan pengamatan dan
penilaian kondisi Ocha di rumah dan di sekolah
berkordinasi dan berkonsultasi dengan pak Yuda selaku Kepala sekolah LSD
sehingga hasil pengamatan dan diskusi
ini dapat berguna untuk mengukur
kemajuan dan peningkatkan proses pembelajaran baik dari sisi akademis maupun perilaku
non akandemis.
Berikut beberapa pertanyaan yang akan
menjadi bahan diskusi :
- Target LSD untuk bidang akademis dan non akademis (perilaku), khusus untuk anak kelas dua Orbit.
- Dengan fasilitas pendukung yang ada dan cukup baik bagaimana peran sekolah dan orang tua untuk mengoptimalisasikan keberhasilan program anak ABKnya masing - masing ?
- Bagaimana peran orang tua untuk menyeimbangkan kondisi pembelajaran di sekolah (di kelas / akademis dan LSD) dengan dirumah?
- Apakah pihak sekolah khususnya LSD bisa membantu untuk menggali potensi dan bakat anak sehingga pihak orang tua bisa mengarahkan anak untuk mempunyai kemampuan di bidang yang lain / non akademis yang dapat menjadi pilihan untuk melengkapi kemampuan anak sesuai dengan keinginannya.
Hasil pengamatan di Rumah :
Dilakukan oleh Abah dan Amih, dari perilaku dan proses belajar.
A. Akademis
Cara pengajaran
beberapa mata pelajaran seperti :
- Science, CME, Social, Agama (harus ada praktek
langsung agar lebih mengerti ).
- Mandarin (harus ada buku cetaknya).
- Olahraga :
Harus lebih bervariasi
dan ada ada tahapannya misalnya : cara lari
yang benar, cara lempar bola dan tangkap bola yang benar sekaligus melatih motorik
kasarnya.
B. Perilaku
o
Positif
§ Ada keteraturan / kedisiplinan.
§ Keinginan untuk mengerjakan tugas –tugas yang
diberikan.
§ Perbendaharaan kata sudah lebih banyak.
§ Interaksi antar teman orbit sudah lebih baik (80%
bermain bersama teman).
o
Negatif
§ Masih sering menangis.
§ Kecemasan yang berlebihan.
§ Keenganan untuk bergabung dengan teman regular.
§ Perlu adanya aktivitas yang lebih intens
dengan regular.
LSD ( Learning Support Divisions)
Via Pak Yudha selaku principal LSD dan pak Tedja Selaku walikelas 2 Orbit
Hasil
dari pengamatan :
Positif :
-
Sisi akademis:
- Bisa mengikuti pelajaran dengan sangat
baik.
- Mengikuti aturan sekolah dan kelas.
- Dapat bersosialisasi dengan teman
kelas orbit.
-
Sisi perilaku
- Mengikuti aturan LSD.
- Dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Negatif :
-
Sisi akademis :
- Masih dalam proses penghapalan bukan
pengertian.
-
Sisi perilaku:
- Suka menangis dikarenakan ingin selalu
menjadi yang urutan yang paling pertama. Semangat ingin yang pertama terlalu
berlebihan.
Pengamatan
:
- Bahwa adanya keterlambatan pembentukan
struktrur bahasa difase 0-5
tahun.
- Belum adanya tanggung jawab dan komitmen dalam melaksanaan
tugas yang diberikan sehingga menyebabkan
rasa cemas yang tinggi.
Salah
satu metoda yang dapat digunakan
adalah Maternal Reflective Methods
KESIMPULAN -----------------------------
Dua
hal yang saat ini yang masih menjadi kendala buat Ocha adalah:
1 A. Struktur Bahasa
a.
Atensi Konsentrasi,
- Disebabkan ketidakjelasan penyampaian
/ tidak ada yang menjelaskan.
-->khusus anak ABK harus diulang dan
dijelaskan secara terperinci.
- Tidak ada role model tentang cara berkomunikasi
yang baik à dibutuhkan lawan bicara yang dapat berbicara sesuai
minatnya.
b.
Tekanan ketidaknyamanan à Proses
belajar dalam konsep bermain
§ Solusinya
:
Melatih
percakapan tentang kegiatan harian di rumah, misalnya :
o
Persiapan mandi dan pelaksanaan mandi. Dimulai dari peralatan untuk mandi, cara
mandi dll.
o
Persiapan tidur, persiapan untuk pergi
ke sekolah dll.
B. Kontrol Emosi
Kecemasan yang
berlebihan yang mengakibatkan :
i.
Gangguan konsentrasi.
ii.
Kegagalan dalam menyelesaikan
persoalan.
iii.
Kreatifitas menurun.
§ Solusinya
:
o
Diperkenalkan kepada komunitas
komunitas baru misalnya, ikut dalam group sepak bola, mengaji, tenis dll.
Penekanan pada adanya aturan, antrian dan berkomunikasi dengan teman .
o
Adanya aktifitas bersama komunitas
diharapkan timbulnya aspek imitasi.
o
Adanya tugas yang terjadwal di rumah,
yang dilaporkan kepada pihak LSD :
ü Jadwal
shalat.
ü Jadwal
minum susu dan makan sayur .
ü Aktifitas
/ tugas dirumah ( merapihkan tempat
tidur, menyiapkan buku sekolah, belajar, dll).
o
Mengurangi permainan / games,
penekanan pada konsep menang - kalah harus dikurangi.
o
Punishment
diberikan hanya pada kondisi tertentu. Jadi
tidak disebutkan dihukum tetapi lebih ke belajar menghitung 1-50.
§ Untuk
pengamatan atas potensi bakat dan kreatifitas bentuknya adalah :
o
Physic
o
Art
o
Science
o
Leadership
o
Entrepreneurship
-
Untuk physic, art dan science bisa diperoleh
di sekolah tetapi untuk leadership
dan entrepreneurship harus dicari di luar
sekolah.